Jumat, 21 Juli 2017

Hilangnya Makna Beragama- artikel

iahidarya | 11.45 |

"Hilangnya makna kesadaran beragama". 


Setidaknya ada 4 kenyataan yang menjadi sebab agama tidak  bermakna dalam tatanan masyarakat global dewasa ini. Yakni bertolakbelakangnya antara, yang pertama, kecenderungan agama sebagai pilar perdamaian dengan, kedua, seringklinya agama terlibat dalam konflik sosial. Yang pertama  berangkat dari asumsi bahwa agama sebagai rahmatan lil'aalamin, sedang yang kedua berangkat dari asumsi bahwa agama sebagai institusi iman-ideologis. Yang pertama bersifat universal inklusif, dan yang kedua bersifat particular eksklusif. Keteŗpilihan ini semakin tajam karena masing2 asumsi tersebut mendapat pendasaran teologis. 
Belum lagi jika, dan ini kenyataan yang ke tiga, yaitu interest politik bersarang didalamnya. Interest politik memungkinkan agama menjadi Alat perburuan kekuasaan. Menjadi kian sulit ketika life world masyarakat dewasa ini tidak segera diidentifikasi, karena telah tereduksi sedemikian rupa dalam proses rasionalisasi yang bertujuan mengedepankan rasionalitas-bertujuan yang outputnya adalah terciptanya bentuk masyarakat teknoligis atau masayarakat satu dimensi, dimana dimensi ketiga yakni kritik tidak berfungsi. Yang mengakibatkan struktur dan pola pikir masyarakat global menjadi tumpul karena terpokus pada satu mainstream "materialisme". Dan bila pola pikir semacam itu berobjek agama maka akan memunculkan kenyataan yang keempat yakni pragmatisme-religius. Maksudnya bahwa sikap religius akan dilakukan manakala menguntungkan dan sebaliknya tidak dilakukan jika tidak menguntungkan. 
Wallahualam bisshoab...


Oleh: Jalaludin,M.Ag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar