Kabupaten Sukabumi mulai berdiri sejak ditetapkan berdasarkan Besluit Gubernur Jendral Dirk Fock tertanggal 25 April 1921 no. 71 dimana dijelaskan status Soekaboemi sebagai Kabupaten (Afdeling) tersendiri yang terpisah dari Kabupaten Tjianjoer, mulai berlaku sejak 1 Juni 1921.
Bupati pertamanya adalah R. A. A. Soerianatabrata, Patih terakhir dari Kepatihan Soekaboemi. Di tahun 1923, Karesidenan Priangan dimekarkan menjadi tiga bagian yaitu West Preanger (Priangan barat) berpusat di Soekaboemi, Midden Preanger (Priangan tengah) berpusat di Bandoeng dan Oost Preanger (Priangan timur) berpusat di Tasikmalaya. R. A. A. Soerianatabrata sendiri memerintah sampai tahun 1930.
Suasana di stasion kereta api Sukabumi
foto dibuat tahun 1900
KUNJUNGAN GUBERNUR JAWA BARAT
KE SEKOLAH AKADEMI POLISI DI SUKABUMI
FOTO DIBUAT TAHUN 1931
Pada tanggal 10 Juli 1959, Dengan Skep Presiden No. : 253/1959, Kepolisian Negara RI berubah menjadi Angkatan Kepolisian RI, dengan demikian Sekolah Polisi Negara di Sukabumi yang merupakan penyatuan dari Sekolah Inspektur Polisi di Bukit Tinggi dan Jogjakarta berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian. Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1965, Sekolah Angkatan Kepolisian RI berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK), diresmikan oleh Men Pangak Irjen. Pol Soetjipto Judodiharjo, dengan Skep Menhankam Pangab No.:468/5/B/65/M , pada tanggal 1 Oktober ini yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Akademi Kepolisian.
SEORANG LELAKI BERDIRI DI SEBUAH
JEMBATAN DI SUKABUMI TEMPO DULU
Masjid Agung ini berdiri dari tahun 1905, dan merupakan saksi sejarah bagaimana dahulu perjuangan warga Sukabumi menghadapi para penjajah sebagai pusat perjuangan masyarakat sukabumi.
Masjid Agung ini awalnya didirikan di atas tanah waqaf milik Ahmad Juwaeni, yang hingga kini terus mengalami perubahan. Bangunan masjid berupa bangunan permanen yang megah seluas sekitar 2000 m2. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Setidaknya telah mengalami 5 kali renovasi, yaitu tahun 1925, 1945, 1966, 1994, dan 2004.
Renovasi-renovasi tersebut mengubah dan menambah unsur dan luas bangunan masjid. Bangunan masjid meliputi bangunan masjid yang terbagi menjadi bangunan dalam masjid dan serambi.
PERISTIWA BANJIR DI SUKABUMI TEMPO DULU
YANG MENGHANCURKAN RUMAH-RUMAH PENDUDUK
FOTO DIBUAT TAHUN 1930
Data BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat sedikitnya terdapat 6 dari 47 kecamatan yang termasuk daerah rawan banjir, antara lain Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Simpenan, Gunung Guruh, Purabaya dan Cicurug.
Hasil pemetaan terbaru mengungkapkan, terdapat enam kecamatan yang termasuk daerah rawan banjir. Sedangkan daerah yang berpotensi banjir cukup banyak terutama di daerah yang dilintasi aliran sungai dan dekat dengan laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar